Kesusastraan Ramayana


Ramayana (dari bahasa Sanskerta: रामायण, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata.
Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.
Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa kuna.

      


      
Kitab ini dikarang oleh Walmiki sekitar permulaan tarikh masehi terdiri atas 7 jilid/kanda dan digubah dalam bentuk syair 24000 sloka.

Ke 7 kanda masing-masing :

1.      Bala-kanda
Di negeri Kosala dengan ibukota Ayodhya memerintah Raja Dacaratha yang mempunyai 3 orang isteri.Kausalya yang mempunyai anak yaitu Rama,Kaikeyl yang beranak Bharata dan Sumitra yang beranak Laksmana dan Catrughna.
Dalam Swayamwara  Rama berhasil memperoleh  Sita anak Raja Janaka sebagai isteri.

2.      Ayodhya-kanda
Dacaratha yang merasa sudah tua merasa harus segera memberikan tahtanya kepada putranya Rama namun datanglah Kaikeyl yang menagih janji kepda Dacaratha bahwa ia hars mengabulkan dua permintaannya.Maka permintaan Kaikeyl yang pertama yaitu agar bukan Rama yang naik tahta melainkan Bharata dan permintaan keduanya yaitu agar Rama dibuang kehutan selama 14 tahun.
Dacaratha terpaksa harus mengabulkan permintaan tersebuh namun ia tetap bersedih hati sebaliknya Rama dengan ikhlas bersedia melepaskan haknya dan pergi kehutan selama 14 tahun sehingga Rama istrinya dan Laksmana pergi meninggalkan Ayodhya.
Tak lama Dacaratha meninggal.Bharata menolak menjadi raja sehingga ia pergi kehutan mencari Rama.Ia membujuk kakaknya itu namun Rama tetap pada pendiriannya mengembara sampai 14 tahun.Pulanglah Bharata ke Ayodhya dengan membawa terompah Rama yang diletakkan diatas singgasana sebagai raja yang sah sedangkan Bharata hanya memerintah atas nama Rama.

3.      Aranya-kanda
Di hutan Rama membantu para petapa yang selalu diganggu oleh raksasa.Suatu ketika ia berjumpa dengan raksasa perempuan Curpanakha yang jatuh cinta padanya.Oleh Laksmana raksasa ini dipotong telinga dan hidungnya.
Cupanakha mengadukan hal yang dialaminya kepada kakaknya Rawana yaitu raja raksasa berkepala sepuluh yang memerintah di Langka dan juga menceritakan betap cantiknya istri Rama.
Rawana pergi ketempat Rama tujuannya yaitu untuk menculik Sita.Marica,teman Rawana menjelma menjadi kijang emas dan berlari-lari kecil didepan kemah Rama , Sita sangat tertark sehingga menyuruh suaminya agar menagkap kijang itu.
Ternyata kijang itu liar dan Rama makin lama makin jauh dari tempat tinggalnya . Akhirnya kijang itu dipanahnya seketika kijang itu kembali berubah menjadi raksasa dan menjerit.
Jeritan itu dikira Sita adalah suaminya maka disuruhnyalah iparnya memberinya pertolongan.
Sita tinggal sendirian.Datanglah seorang brahmana meminta nasi padanya.Saat Sita mengulurkan tangan memberi nasi maka direnggutlah tangan itu oleh Brahmana yang ternyata adalah Rawana lalu Sita dibawanya terbang.
Ketika Rama dan adiknya kembali,mereka melihat kemah sudah kosong.Dengan sedih hati mereka menelusur jejak Sita dalam pengembaraan mereka menemui burung jajayu adalah bekas kawan baik raja Dacaratha saat melihat Sita dibawa ia berusaha mencegah Rawana namun ia kalah setelah memberikan penjelasan maka Jatayu mati.

4.      Kiskindha-kanda
Rama berjumpa dengan seekor raja kera Sugriwa yang kerajaanya,istrinya telah direbut oleh saudaranya sendiri yaitu Walin.Rama bersekutu dengan Sugriwa untuk kepentingan mereka masing-masing.
Kiskindha digempur.Walin terbunuh oleh panah Rama.Sugriwa kembali menjadi raja dan puteranya Anggada dijadikan yuwaraja putera mahkota.
Tentara kera berangkat ke Langka.Ditepi pantai selat yang memisahkan Langka dari India dicarilah akal untuk menyeberangi lautan.

5.      Sundara-kanda
Hanuman kera kepercayaan Sugriwa,mendaki gunung Mahendra meloncat menyeberangi laut dan tibalah di Langka.
Selutuh Langka ia jelajah,sampai kedalam istana Rawana sendiri.Akhirnya ia dapat juga menemukan Sita.Kepada Sitaia jelaskan bahwa tak lama lagi Rama akan datang menjemput.
Hanuman ditawan oleh tentara Langka.diikat erat-erat lalu kemudian dibakar.Ia meloncat ke atas rumah dan dengan ekornya yang menyala sehingga menimbulkan kebakaran dikota.
Kemudian Hanuma meloncat kembali menghadap Rama untuk melapor.

6.      Yudhha-kanda
Dengan bantuan dewa laut tentara kera berhasil membuat jembata ke Langka.
Rawana yang tahu mengenai itu,langsung menyusun pertahanannya.Adiknya Wilhisna menasehati untuk megembalikan Sita kepada Rama.Rawana marah sehingga adiknya di usir dari Langka  dan menggabungkan diri dengan Rama.
Pertempuran berlangsung sengit.Setelah indrajit dan Kumbhakarna gugur,Rawana terjun ke peperangan.Sampai lama ia bertempur melawan Rama akhirnya ia terbunuh juga.
Setelah pertempuran,dan Wirohisana menjadi raja Langka dan Sita kembali bertemu suaminya.
Rama tidak mau menerima isterinya kembali karena sudah lama tinggal di Langka dan tidak mungkin masih suci.Sita sedih sekali,ia menyuruh buat api unggun kemudian ia terjun kedalam api.Nampaklah Dewa Agni didalam api yang menyerahkan Sita kepada Rama.
Rama menjelaskan bahwa ia tidak sangsi akan kesetiaan Sita namun kesuciannya harus terbukti dihadapan rakyat.
Rama,istri,adiknya serta tentara kera kembali ke Ayodhya.Mereka disambut Baratha yang segera menyerahkan tahta kepada Rama.

7.      Ultara-kanda
Diceritakan bahwa karena desas-desus rakyat ,untuk memberi contoh yang
 baik maka Sita diusir dari istana.
Tibalah Sita di pertapaan Walmiki yang mengubah riwayat Sita menjadi  wiracarita Ramayana.Dipertapaan Sita melahirkan dua anak kembar Kuca dan Lawa.Kedua anak ini dibesarkan oleh Walmiki.
Waktu Rama mengadakan acwamedha,Kuca dan Lawa hadir di istana membawakan nyanyian.Mereka membawakan Ramayana.sehingga Rama mengetahui bahwa mereka adalah anaknya.Maka dipanggilah Walmiki untuk mengantarkan kembali Sita ke istana.
Setiba diistana Sita bersumpah janganlah raganya diterima bumi jika ia tidak suci seketika belahlah bumi dan muncullah dewo Pratiwi di atas singgasananya dengan ular-ular naga.Sita dipeluknya dan dibawa ke dalam bumi.
Rama menyesal,namun tidak bisa mengembalikan istrinya.Ia menyerahkan mahkotanya kepda dua anaknya dan kembalilah ia ke kayangan  sebagai Wisnu.



0 Responses

    Kualitas blog ini ?

    Followers