Daftar
Isi
Halaman
Judul......................................................................................................i
Kata
Pengantar.....................................................................................................ii
Bab
I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah..........................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................2
Bab
II
Pembahasan
2.1. Awal Eropa di Selandia baru.......................................................
2.1.1 Bangsa Eropa di Selandia baru....................................................
2.2 Kolonisasi Inggris di Selandia baru............................................
2.2.1. Treat of
Waitangi........................................................................
Bab
III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I.I.
Latar Belakang
Selandia Baru adalah salah satu daratan utama
terakhir yang dimukimi manusia. Selandia
Baru, yang dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya Tanah Berawan Putih Panjang), adalah sebuah negara kepulauan
di barat daya Samudera Pasifik;
kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut Tasman; dan kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga.
Negara ini terdiri dari dua pulau besar (Pulau Utara dan Pulau
Selatan) dan beberapa pulau lainnya yang
lebih kecil. Karena letaknya yang jauh, Selandia Baru merupakan kepulauan
terakhir yang didiami oleh manusia.
Bangsa Polinesia mendiami Selandia Baru pada tahun 1250–1300
Masehi dan membangun kebudayaan Māori
yang berbeda, dan orang Eropa
mulai merintis hubungan dengan mereka pada tahun 1642 Masehi. Pengenalan kentang dan senapan lontak telah memicu pergolakan di antara sesama Suku Māori pada permulaan abad ke-19, yang mengarah pada Peperangan
Senapan antarsuku. Pada tahun 1840 Britania dan Māori menandatangani
Perjanjian Waitangi yang menjadikan Selandia Baru sebagai
jajahan Imperium Britania. Jumlah
imigran menaik tajam dan berbagai konflik mengarah pada Peperangan Selandia Baru, yang berakibat pada diambilalihnya tanah Māori di tengah Pulau Utara.
Mayoritas penduduk
Selandia Baru adalah keturunan
bangsa-bangsa dari Eropa;
pribumi Māori adalah minoritas terbesar, diikuti oleh orang Asia dan orang
Polinesia non-Māori. Bahasa Inggris, Bahasa Māori, dan Bahasa Isyarat Selandia Baru adalah bahasa-bahasa resmi,
dengan Bahasa Inggris yang mendominasi.
Tahun 1769 ketika penjelajah Britania, James
Cook, memetakan hampir semua pesisirnya. Setelah Cook, Selandia Baru dikunjungi
oleh beberapa kapal pemburu
paus, pemburu anjing laut, dan kapal dagang
Eropa dan Amerika Utara.
Hobson mendeklarasikan kedaulatan Britania ke
atas semua wilayah Selandia Baru pada tanggal 21 Mei 1840, meskipun
salinan-salinan Perjanjian masih beredar. Dengan ditandatanganinya Perjanjian
dan deklatasi kedaulatan, banyaknya imigran, khususnya dari United
Kingdom, mulai bertambah.
1.2. Rumusan Masalah
Pokok
masalah dalam pembahasan makalah ini adalah :
1.
Bagaimana awal masuknya Bangsa Eropa di Selandia baru
serta bangsa-bangsa Eropa yang telah sampai ke Selandia baru ?
2.
Bagaimana kolonisasi Inggris di Selandia baru ?
1.3. Tujuan Masalah
1.
Mampu menjelaskan proses awal masuknya Bangsa Eropa ke
Selandia baru dan juga bangsa-bangsa Eropa yang berhasil sampai ke Selandia
baru.
2.
Mampu menjelaskan bagaimana kolonisasi Inggris di
selandia baru.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Awal Kedatangan Bangsa Eropa ke Selandia baru
Aotearoa (seringkali diterjemahkan sebagai "tanah berawan putih
panjang") adalah nama Māori untuk Selandia Baru, dan juga digunakan dalam Bahasa Inggris Selandia Baru. Tidak diketahui apakah Māori
punya nama untuk seluruh wilayah negara ini sebelum tibanya orang Eropa, jelas
bahwa pada mulanya Aotearoa
hanya merujuk Pulau Utara. Abel Tasman melihat Selandia Baru pada tahun 1642 dan menyebutnya Staten Landt, dengan anggapan bahwa
wilayah ini terhubung dengan daratan besar yang bernama sama di ujung selatan Amerika Selatan. Pada tahun 1645 para kartografer Belanda mengubah namanya menjadi Nova Zeelandia, diambil dari nama
salah satu provinsi Belanda, Zeeland. Penjelajah asal Britania James Cook kemudian menginggriskan nama tersebut menjadi "New
Zealand", atau Selandia Baru dalam bahasa Indonesia.
Bangsa Eropa terkenal oleh penjelajahan samuderanya yang awalnya
dipelopori oleh Portugis dan Spanyol menyusul Inggris,Belanda dan negara-negara
lainnya.
Adapun faktor yang mendorong mereka melakukan penjelajahan yaitu adanya
semangat reconguesta yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan islam
dimanapun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari perang salib selain itu
ada semangat glory(kejayaan),gospel(menyebarkan agama) dan gold(mencari
kekayaan).
Kedatangan bangsa Eropa ke Selandia baru tidak dapat dipisahkan dari
usaha mereka untuk menemukan Terra Australis Incognita atau tanah asing di
selatan dan orang Eropa yang berlayar ke dunia timur secara tidak sengaja
menemukan Selandia baru.
2.1.1.
Bangsa-banga Eropa yang telah sampai ke Selandia baru
1.
Belanda
Gubernur Jendral Anthony Van Diemen
tercatat sebagai pemimpin VOC yang paling besar perhatian terhadap eksplorasi
ke daerah Australia, untuk keperluan eksplorasi ia memilih seorang pelaut
bernama Abel Tasman.
Dengan mengomandoi dua kapal Belanda Heemskerk dan Zeechaen, Abel Tasman meninggalkan Batavia pada tanggal 14 Agustus 1642. dengan memotong Samudra Hindia, Tasman mula-mula menuju Mauritus kemudian membelokkan pelayarannya ke arah Australia. Pada tanggal 21 November 1642 Tasman menemukan daratan yang disebut Van Diemen’s land yang sekarang dikenal Tasmania.
Pada tanggal 4 Desember Tasman meninggalkan pulau Tasmania dan meneruskan pelayarannya ke arah timur, Sembilan hari kemudian mereka sampai di pantai barat South Island ( New Zealand)dan mendarat di suatu pulau yang disbut Staten Land, sedangkan laut antara Van Diemen’s Land dengan Staten Land disebut Abel Tasman’s Passage.
2.
Inggris
James Cook berangkat dari Inggris pada tanggal 16 Agustus 1768, tujuan pertama pelayaran adalah Tahiti, dimana ia akan melakukan tugasnya pertama yaitu mengamati “Transit Of Venus.” Rombongan Cook sampai di Tahiti pada bulan April 1769 dan menyasikan terjadinya “Transit of Venus” permulaan bulan Juni tahun yang sama. Setelah tugas pertama selesai Cook mulai bergerak untuk menemukan daratan disana, karena cuaca yang buruk sehingga Cook memutuskan untuk menyelidiki New Zealand yang sudah ditemukan Tasman.Bulan Oktober 1769, Cook berhasil mencapai New Zealand, ia mendarat di pantai North Island kemudian melanjutkan pelayarannya ke arah utara dan berhenti di sebuah teluk. Kemudian Cook melanjutkan lagi peristiwa astronomi lainnya yaitu” Transit of Mercury.” Untuk mengelilingi North Island dan South Iland membutuhkan 6 bulan dan ia yakin bahwa New Zealand bukanlah bagian daratan yang lua sebagaimana diduga sebelumnya.
James Cook berangkat dari Inggris pada tanggal 16 Agustus 1768, tujuan pertama pelayaran adalah Tahiti, dimana ia akan melakukan tugasnya pertama yaitu mengamati “Transit Of Venus.” Rombongan Cook sampai di Tahiti pada bulan April 1769 dan menyasikan terjadinya “Transit of Venus” permulaan bulan Juni tahun yang sama. Setelah tugas pertama selesai Cook mulai bergerak untuk menemukan daratan disana, karena cuaca yang buruk sehingga Cook memutuskan untuk menyelidiki New Zealand yang sudah ditemukan Tasman.Bulan Oktober 1769, Cook berhasil mencapai New Zealand, ia mendarat di pantai North Island kemudian melanjutkan pelayarannya ke arah utara dan berhenti di sebuah teluk. Kemudian Cook melanjutkan lagi peristiwa astronomi lainnya yaitu” Transit of Mercury.” Untuk mengelilingi North Island dan South Iland membutuhkan 6 bulan dan ia yakin bahwa New Zealand bukanlah bagian daratan yang lua sebagaimana diduga sebelumnya.
3.
Prancis
Charles Darwin sampai ke Selandia baru tahun 1835,ia
bertemu dengan orang-orang Maori yang menurutnya masyarakat suku maori kurang bersahabat
dan sulit untuk diajak bekerja sama.Sehingga ia segera meninggalkan Selandia
baru.
2.2.
Kolonisasi Inggris di Selandia baru
Pantai barat Australia sebenarnya telah
ditemukan oleh seorang penjelajah Belanda
bernama Willem Janszoon
pada tahun 1606 yang kemudian dinamakannya Belanda Baru, namun tidak ada usaha
lebih lanjut untuk membangun koloni di sana sampai pada tahun 1770, James
Cook
menemukan pantai timur Australia dalam perjalanannya menuju Samudera
Pasifik Selatan. Cook mengklaim benua tersebut atas
nama Inggris dan menamakannya New
South Wales.
Dalam perjalanannya, Cook juga
mengunjungi Selandia Baru,
yang ditemukan pertama kali pada tahun 1642 oleh penjelajah Belanda bernama Abel
Tasman. Cook kemudian mengklaim pulau-pulau di Utara
dan di Selatan
atas nama Kerajaan Inggris
pada tahun 1769 dan 1770. Awalnya, interaksi antara Suku
Māori; penduduk asli Selandia Baru dengan orang-orang
Eropa terbatas hanya pada transaksi perdagangan.
Cook memetakan wilayah ini dengan baik Penemuan Cook
tersebut sangat berarti, laporan-laporan tentang daerah New South Wales
menimbulkan kesan yang sangat berbeda dengan kesan pemimpin VOC setelah menerima
laporan ekspedisi Tasman.Laporan Cook beserta rombongan yang akhirnnya
mendorong pemerintah Inggris untuk melakukan kolonisasi di Selandia baru.
Tujuan mereka beragam, ada yang hanya singgah dari amerika, berdagang atau
menyebarkan agama.
Banyak orang eropa yang bermigrasi
ke Selandia Baru seperti para narapidana,para pedagang,bajak laut,bandit-bandit
yang bersembunyi,para misionaris.Mereka menetap di Bay Of Island di Auckland
yang selanjutnya berkembang menjadi pelabuhan kapal penangkap ikan.Auckland
juga terkenal sebagai kota
Metropolitan terbesar di Selandia
Baru
yang pada tahun 1841
secara resmi dinyatakan sebagai ibukota Selandia Baru namun tahun 1865,
ibukota Selandia Baru dipindahkan ke Wellington.
Setelah Cook, Selandia Baru
dikunjungi oleh beberapa kapal
pemburu paus,
pemburu anjing laut, dan kapal dagang
Eropa dan Amerika Utara. Mereka menjual makanan, peralatan logam, persenjataan,
dan barang-barang lain untuk memperoleh damar,
artefak,
air, dan jasa. Selandia Baru pada masa kolonial awal membolehkan Pemerintah
Britania untuk menentukan perdagangan internasional dan bertanggung jawab untuk
kebijakan luar negeri.
industri-industri ekstraktif telah sangat
berkontribusi bagi ekonomi Selandia Baru, berfokus pada perburuan anjing laut,
penangkapan paus, pemanenan lenan liar, pendulangan emas, pengumpulan getah kauri, dan damar asli. Dengan dikembangkannya kapal laut
berpembeku pada dasawarsa
1880-an daging dan hasil-hasil peternakan lainnya diekspor ke Britania, sebuah
perdagangan yang menjadi basis bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat di Selandia
Baru. Permintaan yang besar akan hasil-hasil pertanian dari Britania Raya dan
Amerika Serikat telah membantu warga Selandia Baru untuk memperoleh standar
kehidupan yang lebih tinggi daripada Australia dan Eropa Barat pada dasawarsa
1950-an dan 1960-an.
Tahun 1814 Samuel Marsden,seorang
pastor gereja memulai misinya untuk menyebarka agama kristemn di Selandia baru
dan juga melindungi mereka dari kekejaman
bangsa Eropa.Awalnya suku Maori tidak tertarik terhadap agama tersebut namun
akhirnya mereka menerimanya karena mereka diajarkan baca tulis oleh para
misionaris tersebut serta kebiasaan misionaris tersebut membawa barang-barang
yang dapat digunakan oleh orang-orang Selandia baru.Sehingga Kristen adalah agama dominan di Selandia Baru,
meskipun hampir 40% populasinya tidak memiliki agama. Denominasi utama Kristen adalah Anglikan, Presbiteranian, Katolik
Roma, dan Methodist. Ada juga sejumlah orang yang menyebut
mereka Gereja Pantekosta dan Baptis dan juga Mormon.
Semakin
besarnya pengaruh Perancis di selatan dengan pernyataan pangeran Charles De
Thierry tahun 1837 yang menduduki Hokianga atau North Island sebagian dari
protektorat Prancis. Edward Gibbon Wakefield mendirikan perusahaan Selandia
Baru tujuan untuk mengorganisasi pemukiman di wilayah ini. Kekuasaan Perancis
dan keberhasilan penduduk Australia mendorong Inggris membentuk suatu kerajaan
koloni mencakup Hawai, Tahiti, Samoa dan Selandia Baru.
Tahun
1839 New Zeland Company mengirimkan kolonis pertamanya ke Selandia Baru untuk
menduduki kota Willington. Dengan bantuan perusahaan, ribuan orang Inggris
mulai bermigrasi ke Selandia Baru. Selandia Baru mengalami perkembangan di
selatan merupakan tempat untuk penggembalaan biri – biri dan juga di selatan
terdapat padi – padian dan gandum. Tahun 1960 emas di temukan di selatan
mengakibatkan para pencari emas berebutan. Sedangkan pulau di utara di
kembangkan untuk peternakan sapi pera.
2.2.1. Perjanjian
Waitangi (The Treaty of Waitangi)
Semakin banyaknya orang Eropa yang
menetap di Selandia Baru menimbulkan konflik dengan suku asli, yaitu maori.
Pada umunya yang menjadi penyebab konflik adalah perpedaan pemahaman tentang
kepemilikan tanah. Saat itu, beberapa daerah tidak memiliki hukum yang mengatur
tingkah laku orang Pakeha(orang-orang kulit putih) terhadap suku maori sehingga
Para penjajah Inggris berhasil membeli tanah dengan harga
murah
dan paksa dan lambat laun terjadi
kesenjangan sehingga konfrontasi terbuka antara penduduk suku maori dengna
orang inggris ,tanha milik Maori di beli secara paksa yang menyebabkan
hilangnya identitas pribadio Maori.
Pemeirntah
Inggris mengambil tindakan untuk mengakhiri kekacauan ini sehingga pada tanggal
6 Februari 1840 terjadi kesepakatan Kapten William Hobson
wakil dari Inggris menandatangani perjanjian dengan beberapa pemimpin suku
Maori yang dikenal dengan Treaty of Waitangi.
·
Bangsa Maori menyerahkan hak kekuasaan kepada Ratu
inggris untuk membuat undang-undang
·
Maori akan tetap mempunyai hak tunggal sepenuhya yang
tidak dapat di ganggu gugat.Bila Maori menjual tanah hanya kerajaan Inggris
yang membeli .
·
Bangsa Maori di
jamin mempunyai hak seperti warga Inggris .
Namun pada prakteknya malah
menimbulkan percekcokan dan bahkan perang antara pendatang dan bangsa
Maori. Peperangan ini
dimenangkan oleh Pendatang dan sejak saat itu Selandia Baru berada di bawah
pemerintahan Kerajaan Inggris.
Pada tahun 1841 ,kapten wililam Hab Soon di angkat Gub.jenderal pertama di
Selandia Baru Pemerintahannya berkedudukan di Auckland kemudian di pindahkan ke
Wlilngton yang kini menjadi ibu kota.Perkembangan Selandia Baru sangat pesat
sehingga para imigran eropa dari athun ke tahun semakin meningkat.
Daftar
Pustaka
Hudaidah. 2004. Sejarah Australia dan Ocaeania. Indralaya : FKIP UNSRI
Minta dong sister... kirimin ke email gw
sangat membantu. terimakasih